Aku Naksir Kamu
By. Nur
Dengan langkah super hati-hati, Lita gadis manis yang mempunyai rambut sebahu melangkah memasuki Sekolahnya yang guwede banget. Gajah aja kalah gede. Lita tampak celinguan nengok kanan kiri, kali aja ada dompet jatuh yang isinya beberapa lembar uang sepuluh ribuan atau lima puluh ribuan, wich...asik banget, gumam Lita dalam hati. Ups...bibir Lita kerkatup rapat, tapi ini bukan dompet yang dia lihat, ini malah lebih gedeh dari dompet. Matanya yang super tajam melihat
sesosok cowok yang handsome banget yang sebenarnya sudah dia kenal beberapa tahun yang lalu. “hai Ta ...” sapa Hendra dengan senyumnya yang kayak gula alias manis gitu lho. “baru datang Ta....” Hendra melanjutkan kata-katanya. “udah dari kemarin!!” jawab Lita sekenanya. Hendra cuman tersenyum mengomentari jawaban Lita. “Ta, sebentar lagi waktunya pelajaran apa?” tanya Hendra kemudian. “ehm....kalau gak salah sebentar lagi waktunya Pak Mufid alias Matematika..” Hendra cuman manggut-manggut dengerin Lita. “Hai...ta’, sambil nunggu bel masuk mendingan kita keperpus yuk”. Ajak Hendra. “Emang pingin baca apa Ndra..” ungkap Lita spontan menanggapi ajakan Hendra. “Donal bebek Ta’...” jawab Hendra, yang disambut tertawa oleh Lita dan akhirnya mereka sama-sama tertawa. Dan mulai melangkah menuju perpus. Sesampai di perpus Lita langsung memilih-milih buku, dasar kutu busuk eh kutu buku, sementara Hendra bukannya memilih buku tapi dia malah mandangin Lita yang sibuk memilih-milih buku itu. “Ndra.....kamu lihat apa?” Lita mendekati Hendra setelah mendapatkan buku kesenangannya. “Lihat kamu!” jawab Hendra. Lita cuman diam dengar jawaban Hendra, Lita kemudian duduk tak jauh dari Hendra. “Ta......kamu tahu enggak? Hendra kembali buka suara. “Mana aku tahu........?” jawab LIta memotong perkataan, tapi Hendra, cuek banget dengan perkataan Lita dan terus ngelanjutin kata-katanya yang terputus dengan tidak lupa mengucap basmalah 3 kali dalam hati supaya nggak ada setan yang mengganggu. “Ta........sebenarnya aku naksir kamu! Sejak pertama aku kenal kamu, aku nggak bisa ngelupain wajah kamu”. Pingsan aku!!!! Idolaku naksir sama aku, waduh moga-moga ini bukan mimpi! Celoteh Lita dalam hati. “Ta.......kamu kok diam aja, kamu nggak sariawan khan Ta........”. Gila........ sariawan sich nggak, tapi Lita lagi bingung harus bagaimana menjawabnya supaya nggak malu dan nggak malu-maluin. Ehm....bagaimana kalau bilang ya....ya....ya.... ih nanti disangka ikutan keluarga berencana atau langsung bilang O.K. wah....ntar aku dimarahi yang punya studio RCTI gara-gara ikutan iklan RCTI O.K.-nya, atau ditolak aja.........wah....... mubadzir cowok cakep and super manis ini susah nyarinya, bayangin aja Matahari Dep.Store, Swan II, bahkan Sumber Kasih sampai Alfa Si Gudang Rabat nggak nyediain cowok semanis Hendra. “Ta.......” Hendra nyerocos lagi, “jangan lama-lama dong mikirnya, bisa ubanan nih aku nungguin”. Akhirnya Lita mulai membuka mulutnya pelan banget, hingga nyaris tak terdengar. “ Ndra.........Aku benar-benar minta maaf sama kamu, aku benar-benar ngak tahu kalau kamu naksir aku”. Seketika mendung pekat menyelimuti wajah Hendra ketika kalimat itu keluar dari mulut Lita, mungkinkah selama ini sudah ada cowok lain yang mengisi hari-hari Lita??. Ya..........sudahlah mungkin Lita lebih bahagia dengan cowoknya, Hendra benar-benar mikir super negatif tentang Lita. “Sekali lagi Ndra.............” Lita berucap sambil melirik wajah Hendra, “Aku benar-benar nggak tahu kalau kamu naksir aku, tapi aku juga naksir kamu”. Kalimat terakhir yang diucapkan Lita membuat Hendra berubah 360 derajat, wajah Hendra tampak ceria banget kayak nemu emas satu becak, Hendra berjanji dalam hati akan selalu menjaga gadis pujaannya yang selalu membikin penasaran ini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar